Apa kau tahu bagaimana rasanya hidup tanpa orang yang kau cintai dan meninggalkan kau begituh saja? Sunggguh gelap rasanya hidup di dunia ini. Bukan sekedar cerita keluh kesah tapi sebuah motivasi semata untuk hidup di zaman yang keras ini.
Hidup seorang manusia yang memiliki masa depan yang luas dengan hidup yang sungguh sibuk dengan dibanjiri keringat setiap hari. Dia sebut saja namanya Ryan, hidup dengan bapak angkatnya sebut saja bapaknya Tuli. Kenapa tuli? yah bapaknya memang tuli sejak iya dititpkan padanya. Dia hidup dengan tanpa ada rasa putus asa untuk mencapai cita-citanya.
Dia bekerja kesanah-kemari untuk mencari nafkah dengan bapak angkatnya. Dimulai dia ketika usia 5 tahun dia mulai masuk sekolah ke Sekolah Dasar dikawasan dekat dengan rumahnya. Rumahnya berlokasi didekat dengan perkebunan sawah yang terdapat sumber air berupa sungai yang jernih. Setiap hari dia sekolah harus melewati sungai dan sawah.
Bila emang ketika hujan kemungkin sungai akan naik dan arus sungai deras. Maka ketika keadaan seperti itu Ryan hanya bisa berharap, arus sungai segera surut dan dia bisa bersekolah. Lantas apa yang dilakukan ketika itu? Dia tidak hanya berdiam diri, seperti biasanya bila keadaan sungai dalam keadaan bahaya dia bisa bolos sekolah dengan meluangkan waktu untuk membantu bapak angkatnya memanem sesuatu yang sedang musim didesanya.
Lama beberapa hari akhirnya sungai pun surut dia bisa bersekolah kembali bergumam dengan teman-temannya disekolah, bisa belajar dengan semangat tanpa ada rasa kawatir untuk berangkat dan pulang sekolah. Sehabis pulang sekolah Ryan harus bergegas pergi menuju rumanya yang lumayan jauh. Dari sekolah menuju rumah tidak lebih hanya 3 KM jaraknya, dia menempu jarak sejauh itu dengan jalan kaki. Tidak terbayangkan bila kita menjadi seperti si Ryan ini!! Dia sungguh tangguh dan pantang menyerah.
Dari sekolah Ryan bergegas pergi menuju kawasan persawaan yang dekat dengan rumah keduanya, awalnya dia tinggal di kota besar tapi tidak tahu mengapa keluarga angkatnya pindah dari sanah ketika itu usianya masih berusia 2 tahun^^. Dia membantu bapak angkatnya yang tuli itu dengan mengandalkan tangan mungil itu mengangkat segulung tumpukan padi kering yang akan di tumbuk oleh sekelompok prempuan yang membawa sebuah benda yang seperti tongkat panjang.
Dari sanah mereka berdua akhirnya beristirahat disuatu tempat yang teduh yakni sebuah pohon beringin yang begituh besar, konon katanya disinilah tempat bermain hantu. Tanpa rasa takut mereka berdua beristirhat, sekali-kali mereka bercanda tawa dan dilanjut dengan kumaman seorng bos yang memiliki sawah itu. Sore menjelang mereka pulang dengan hanya digaji dengan dua linter beras beserta 25k ribu :v. Tapi dengan biaya sekencil itu mereka bisa hidup dengan kesederhanaan :). Lantas anda kamu mblo ??
Sore pun berganti dengan menuju magrib, dia dengan bapaknya pergi menuju masjid yang lumayan dekat dengan rumahnya itu. Dari sanah dia belajar mengajia, mendapatkan sebuah motivasi dari seorang ustad disanah, tak lama dari sanah mereka pergi. Pulang menuju rumah tapi apa yang mereka liat . . .
continued . .
continued . .
Aciee mau tahu kelanjutanya nihhh :b yang jones lagi banyak yeyey . Kalo pengen tahu kelanjutanya makanya jangan lupa selalu cek di blog ini Gelap`. jangan lupa share and comment yah jomblovers semuanya.
#SALAM JOMBLO #SALAM SINGLE